DetakDetik.com | Deru knalpot sepeda motor memecah keheningan pagi ketika rombongan Rang Lapau Mak Apuak melaju menyusuri jalur berbukit dari Lubuk Basung menuju Palembayan.
Touring yang digelar komunitas multikultural ini bukan sekadar kegiatan silaturahmi atau pengisi waktu libur bersama Idul Adha, Senin (9/6/2025) lalu.
Di balik kebersamaan dan canda tawa, terselip satu keprihatinan serius yakni kondisi jalan Simpang BK – Koto Alam Palembayan yang rusak parah dan terbengkalai.
Bahu jalan yang amblas, aspal yang menganga membentuk lubang-lubang berbahaya, serta semak belukar yang menjalar ke badan jalan jadi pemandangan dominan sepanjang rute yang mereka lalui.
“Ini bukan lagi soal kenyamanan, tapi soal keselamatan. Kita berkendara di antara semak dan lubang,” ucap Vera Christian, SH., MH., juru bicara komunitas, saat beristirahat di Posko Dr. Yopi Eka Anroni, SE., ME., di Palembayan.
Rombongan tiba sekitar pukul 10.00 WIB dan disambut hangat oleh Dr. Yopi Eka Anroni, Anggota DPRD Agam. Sarapan khas Palembayan yaitu lontong gulai cubadak dan teh talua menyambut mereka, tapi obrolan yang mengemuka tak lepas dari topik jalan yang rusak tadi.
Dalam diskusi santai di posko tersebut, Dr. Yopi menegaskan bahwa ruas Simpang BK – Koto Alam memang sudah sangat memprihatinkan dan perlu perhatian serius.
“Jalan ini sudah harus ditingkatkan kelasnya. Saat ini terlalu sempit dan banyak yang ambruk. Kalau bisa, kita dorong agar menjadi jalan provinsi agar pembiayaannya bisa dibantu oleh Pemprov Sumbar. APBD kita terbatas,” tegas politisi dari Fraksi Partai Pembangunan ini.
Ia menjelaskan bahwa jalur tersebut merupakan urat nadi penghubung antara dua jalur strategis Sumatera Barat yakni Jalan Lubuk Basung – Bukittinggi dan Jalan Padang Koto Gadang – Bukittinggi. Jika statusnya naik, jalan ini bisa menjadi akses ekonomi baru bagi masyarakat Palembayan dan sekitarnya.
Pernyataan Yopi diamini oleh Joni Putra, SH., Dt. Bintaro Hitam, Anggota DPRD Agam dari Fraksi Golkar, yang juga ikut dalam touring tersebut.
“Dulu kita berhasil memperjuangkan jalan Padang Koto Gadang – Matur jadi jalan provinsi. Simpang BK – Koto Alam juga punya potensi yang sama. Kita akan bawa ini ke ranah politik sebagai usulan bersama,” tegasnya.
Bukan Sekadar Touring
Touring kali ini tidak hanya soal menikmati keindahan alam Agam dan Pasaman, tetapi juga menjadi momentum evaluasi pembangunan. Komunitas Rang Lapau Mak Apuak, yang berisi tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang mulai dari pengusaha, ASN, aparat keamanan, hingga tokoh media yang mengangkat suara tentang pentingnya infrastruktur yang layak.
“Kami bukan hanya mengeluh, tapi siap mengawal dan menyuarakan perbaikan ini. Karena akses jalan yang baik adalah hak masyarakat,” tutup Vera, yang kemudian memimpin rombongan melanjutkan perjalanan ke Bonjol. (ADK)