Detik-detik.com | Suasana semarak dan penuh kehangatan terasa dalam acara Halal Bihalal Persukuan Koto Nagari Lubuk Basung yang digelar di GOR Rang Agam, Padang Baru, Sabtu (26/4/2025).
Ratusan orang hadir memadati lokasi acara, terdiri dari ninik mamak, anak kamanakan, dan urang sumando dari kampung maupun rantau.
Kemeriahan dimulai sejak pagi hari ketika para ninik mamak disambut secara adat dengan dentuman Tambua Tansa dan Tari Gelombang, simbol penghormatan bagi tokoh-tokoh adat dalam tradisi Minangkabau.
Tidak hanya itu, kaum ibu dari Persukuan Koto juga turut memeriahkan acara dengan membawa jamba hidangan tradisional berisi aneka masakan yang disajikan secara berkelompok, sebagai bentuk kebersamaan untuk makan bajamba setelah rangkaian acara silaturahmi.
Tradisi halal bihalal ini mempertemukan kembali anak kamanakan dari 12 datuak, yakni Datuak Rajo Mangkuto, Datuak Tumangguang, Datuak Batuah, Datuak Sati, Datuak Pado Sati, Datuak Basa, Datuak Jo Api, Datuak Rajo Dirajo, Datuak Nan Labiah, Datuak Simarajo, Datuak Lenggang Basa, dan Datuak Tunaro.
Acara juga turut dihadiri oleh Asisten I Setda Kabupaten Agam, Rahma, S.IP yang mewakili Bupati Agam. Ia didampingi oleh Kadis Dukcapil Helton, SH, Kadis Dalduk KB PP dan PA Drs. Surya Wendri, serta Camat Lubuk Basung Rizki Eka Putra.
Dalam sambutannya, Rahman mengapresiasi kekompakan dan semangat kekeluargaan masyarakat Persukuan Koto.
“Saya bangga dengan kekompakan Persukuan Koto. Tradisi ini adalah kekuatan untuk menjaga silaturahmi dan saling mengenal kembali sebagai satu keluarga besar,” ujarnya.
Halal bihalal ini menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk saling memaafkan, menjalin silaturahmi, serta meneguhkan kembali identitas dan persatuan di tengah kehidupan modern yang serba cepat.
“Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan semakin meriah di tahun-tahun mendatang,” tutup Rahman.
Sebagai penutup, acara ditutup dengan tausiah agama yang mengingatkan pentingnya menjaga silaturahmi, menghormati ninik mamak, serta memperkuat nilai-nilai adat dan agama dalam kehidupan sehari-hari. Tausiah ini menambah keberkahan suasana dan menjadi pengingat spiritual bagi seluruh yang hadir. (Evi Yuliendra)