Agam  

Ramai di Poli Ortopedi dan Penyakit Dalam, RSUD Lubuk Basung Tetap Komitmen Layani Pasien Hingga Selesai

banner 120x600

DetakDetik.com | Antrian panjang di ruang poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung belakangan ini menjadi keluhan masyarakat.

Pemandangan antrean yang memanjang hingga sore hari, terutama di poli ortopedi dan penyakit dalam, menjadi hal yang kerap dijumpai.

Sebagian besar pasien yang datang adalah lanjut usia. Mereka harus rela menunggu lebih lama untuk mendapatkan pelayanan, yang tentu menimbulkan ketidaknyamanan.

Direktur RSUD Lubuk Basung, dr. Riko Krisman, Selasa (6/5/2025), membenarkan bahwa kondisi ramai memang terjadi, namun bukan karena kekurangan tenaga medis.

“Ramai, iya. Tapi tidak sampai membludak. Itu pun hanya di waktu-waktu tertentu saja. Alhamdulillah, berapa pun jumlah pasien yang datang, kami tetap komitmen untuk melayani hingga selesai,” ujarnya.

Saat ini, RSUD Lubuk Basung memiliki 21 dokter spesialis dan 15 dokter umum. Dengan jumlah tersebut, pihak rumah sakit menilai tenaga medis masih cukup memadai. Namun, lonjakan jumlah pasien yang terus meningkat menjadi tantangan tersendiri.

“Fasilitas kita yang terus bertambah dan lengkap membuat kepercayaan masyarakat meningkat. Itu tentu membawa konsekuensi berupa jumlah pasien yang juga meningkat,” jelas dr. Riko.

Ia menambahkan, RSUD Lubuk Basung ini termasuk salah satu rumah sakit terlengkap di Sumatera Barat, baik dari sisi pelayanan maupun jumlah tenaga medis yang tersedia.

Khusus di poli ortopedi, yang sebelumnya ditangani oleh dua dokter, kini hanya satu dokter yang aktif, membuat layanan cukup kewalahan.

“Kadang ada juga kasus mendadak yang harus segera dioperasi. Hal-hal seperti itu turut memengaruhi waktu tunggu pasien lainnya,” tambahnya.

Pihaknya kini sedang berupaya menambah tenaga medis di bagian ortopedi.

“Kita sedang merayu dokter ortopedi terbaik untuk bergabung dengan rumah sakit kita,” ujarnya.

Sementara itu, di poli penyakit dalam, antrean menumpuk di hari tertentu karena sebagian pasien memiliki dokter favorit yang mereka pilih untuk ditangani secara khusus.

Untuk mengatasi persoalan antrean saat pendaftaran, RSUD Lubuk Basung telah menerapkan digitalisasi pelayanan, termasuk pendaftaran online dan sistem antrean yang lebih tertata. Meski demikian, di lapangan masih ditemui kendala akibat volume pasien yang fluktuatif.

Pihak rumah sakit menyatakan akan terus meningkatkan kualitas pelayanan serta menambah sumber daya manusia di bidang-bidang yang sangat diminati pasien.

Masyarakat pun berharap, pelayanan kesehatan di RSUD Lubuk Basung dapat terus ditingkatkan demi kenyamanan dan keselamatan pasien, khususnya kalangan lansia yang paling merasakan dampak dari antrean panjang tersebut. (Anz)