GOR Rang Agam yang terletak di Padang Baru, Lubuk Basung, merupakan pusat aktivitas masyarakat yang sangat vital. Selain digunakan untuk latihan dan pertandingan olahraga, GOR ini juga menjadi lokasi berbagai kegiatan sosial seperti perlombaan, acara pemerintahan, hingga pesta pernikahan.
Oleh: ANIZUR, SH
Kondisi ini menjadikan GOR Rang Agam selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan, bahkan banyak di antaranya datang dari luar daerah Lubuk Basung.
Sayangnya, hingga kini belum tersedia fasilitas ibadah yang memadai di sekitar GOR. Letak musala dan masjid terdekat agak jauh, sehingga menyulitkan pengunjung, terutama mereka yang datang dari jauh dan tidak mengetahui lingkungan sekitar. Akibatnya, banyak yang kebingungan saat waktu salat tiba karena tidak adanya tempat ibadah yang mudah diakses.
Musala bukan hanya sekadar tempat untuk menunaikan kewajiban salat lima waktu, tetapi juga merupakan ruang spiritual yang memberikan kenyamanan batin bagi umat Islam.
Keberadaan musala di area publik seperti GOR sangat penting untuk menunjang keseimbangan antara kegiatan fisik, sosial, dan spiritual. Terlebih, kegiatan di GOR sering berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan melewati waktu-waktu salat, sehingga kebutuhan akan tempat ibadah menjadi mendesak.
Tidak hanya pengunjung dan peserta kegiatan, para pegawai yang berkantor di kawasan GOR Rang Agam pun akan sangat terbantu dengan adanya musala. Mereka dapat melaksanakan salat dengan tenang tanpa harus meninggalkan area kerja terlalu jauh.
Dengan dibangunnya musala di sekitar GOR Rang Agam, masyarakat yang beraktivitas di sana tidak perlu lagi bingung mencari tempat salat. Hal ini akan menciptakan suasana yang lebih nyaman dan mendukung keberagaman fungsi GOR sebagai ruang publik yang ramah bagi semua lapisan masyarakat.
Tak perlu mewah dan mahal dibangun, sederhana saja, asal bersih dan teduh.
Musala itu, meski kecil, akan menjadi bangunan monumental di Lubuk Basung. Bukan karena bentuknya, tapi karena fungsinya yang menjawab kebutuhan, dan menjadi tempat berteduh jiwa di tengah riuh dunia.
Pembangunan musala di GOR Rang Agam, bukan sekadar membangun bangunan, tapi membangun kepedulian, membangun keseimbangan, antara dunia yang terus bergerak, dan akhirat yang tetap menanti. (***)