DetakDetik.com | Pemerintah Kabupaten Agam melalui Dinas Pariwisata dan Olahraga (Disparpora) menggelar temu ramah bersama dua pencipta lagu Minang, Era Darwis dan Dafit IP, Selasa (21/5/2025).
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Kepala Dinas Parpora Agam, Dedi Asmar, itu berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban.
Era Darwis dan Dafit IP bukan sekadar tamu. Karya-karya keduanya seperti Luak Agam, Lubuak Basuang Koto Rang Agam, hingga Bukik Sakura telah menjadi syair-syair yang tidak hanya menghibur, tapi juga mempromosikan keindahan Kabupaten Agam kepada khalayak luas.
Pertemuan ini menjadi bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Agam kepada para seniman yang dengan penuh cinta telah mengangkat nama-nama daerah di Agam melalui lagu-lagu yang menyentuh hati.
“Memang ini sempat terlupakan. Tapi setelah membaca detakdetik.com yang mengulas lagu-lagu daerah tersebut, kami tersadar. Lagu adalah media promosi yang kuat dan menyentuh,” ujar Dedi Asmar tulus.

Ia mengakui, selama ini belum banyak langkah konkret dari pemerintah daerah untuk mendekati para seniman lokal. Maka, temu ramah ini menjadi langkah awal dalam membangun hubungan yang lebih erat dan berkelanjutan.
Saat ini, Disparpora Agam akan menginventarisasi nama-nama pencipta lagu Minang yang telah menyisipkan unsur budaya dan geografis Agam dalam karya-karya mereka.
“Kami ingin mengenal lebih dekat, mendengarkan aspirasi, dan memberikan apresiasi yang layak kepada mereka,” tambah Dedi.
Sebagai bentuk penghargaan, Pemkab Agam berencana memberikan apresiasi, salah satunya menyerahkan piagam kepada para pencipta lagu yang dinilai telah berkontribusi mempromosikan budaya dan potensi wisata daerah lewat karya seni.
Tak berhenti di sana, pemerintah juga telah mendorong perlindungan hak cipta melalui fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“HKI adalah hak eksklusif atas karya cipta. Ini penting untuk melindungi hasil-hasil karya kreatif seperti lagu, buku, lukisan, dan lainnya. Sampai saat ini, kami terus memfasilitasi HKI bagi seniman Agam,” jelas Dedi.

Dalam suasana penuh semangat, Era Darwis menyampaikan harapannya agar Pemkab Agam menyediakan ruang kreatif yang layak bagi seniman untuk berkumpul, berkarya, dan berkolaborasi. Menurutnya, tempat seperti itu akan menjadi pusat tumbuhnya ide dan kreativitas baru.
Sementara itu, Dafit IP menyatakan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah, yang menurutnya baru kali ini terasa nyata dan menyentuh hati para seniman lokal.
Menurut Dafit, langkah ini bukan hanya sebuah bentuk pengakuan, tapi juga undangan.
“Ini undangan kepada kita para pencipta lagu Minang lainnya untuk terus mencintai kampung halamannya melalui bait-bait syair yang menggugah dan penuh makna,” ujar Dafit.
Di tengah derasnya arus digitalisasi dan modernisasi, lagu daerah tetap memiliki tempat istimewa. Bukan hanya di hati pendengar, tapi juga sebagai warisan budaya yang hidup, lestari, dan terus bersuara. (Anz)














