DetakDetik.com | Suara tambua tansa menggema membelah pagi di Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam, Minggu (4/5/2025).
Ratusan sanak kemanakan dari kaum Suku Caniago berarak dalam arak-arakan yang sakral, melangkah dari lokasi pembangunan Balairung Rang Caniago menuju GOR Rang Agam.
Di ujung perjalanan, gemulai Tari Gelombang menyambut mereka penuh kehangatan, sebuah gerakan yang bukan hanya seni, tapi juga simbol penerimaan, persatuan, dan haru yang tak terucap.
Di tengah semarak Halal Bi Halal Akbar Keluarga Besar Suku Caniago Nagari Lubuk Basung, sebuah momen bersejarah terpatri dalam peletakan batu pertama pembangunan Balairung Caniago oleh Bupati Agam, Benni Warlis.
Lebih dari sekadar seremoni simbolik, momen ini menjadi perwujudan nyata dari kerinduan panjang dan harapan mendalam kaum Caniago untuk memiliki sebuah rumah adat, sebagai pusat kebudayaan, musyawarah, dan identitas bersama.
Dihadiri 37 datuak dari seluruh pasukuan Caniago se-Kenagarian Lubuk Basung, acara ini menjelma jadi pertemuan akbar yang membanggakan.
Hadir pula tokoh perantau sukses H. Muhammad Kasmir (Owner Arkato Group), Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Susmelawati Rosya, Kalapas Klas II A Padang Junaidi Rison, Kadisdukcapil Helton, Kadis Kesehatan dr. Hendri Rusdian, hingga Camat Lubuk Basung Rizki Eka Putra dan Wali Nagari Darma Ira Putra.
Tradisi yang Mengakar, Spirit yang Terpatri
Dengan penuh khidmat, barisan ibu-ibu membawa jamba dari tiap datuak, sebuah prosesi yang sarat makna kebersamaan dan kesiapan menyambut jamuan adat.
Tradisi ini telah lama hidup di Kabupaten Agam, menjadi jembatan silaturahmi antar suku usai Idul Fitri. Bagi Suku Caniago, inilah saat yang paling sakral untuk saling sapa, saling maaf, dan saling eratkan kembali ikatan darah dan sejarah.
Jatirman, S.Sos., Ketua Panitia Pelaksana, menuturkan bahwa gagasan acara ini lahir dari niat tulus untuk merajut kembali tali silaturahmi yang sempat terurai oleh waktu dan jarak.
Baginya, kegiatan ini bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi wujud nurani dalam memperkuat solidaritas internal kaum demi terwujudnya rumah adat bersama.
“Kami sangat berbangga. Meski ini acara tingkat nagari, tapi kemeriahannya terasa seperti hajatan di tingkat provinsi,” ungkapnya penuh antusias.
Balairung: Mimpi yang Nyaris Menyentuh Langit
Helmon Dt. Hitam, Ketua Kaum Caniago Nagari Lubuk Basung, menegaskan bahwa Halal Bi Halal ini bukan sekadar tradisi tahunan, tapi momen kebangkitan kultural.
“Hampir separuh warga Nagari ini adalah kaum Caniago, tapi hingga kini kita belum punya balairung. Ini saatnya,” katanya penuh semangat.
Balairung akan dibangun di kawasan Parang Baru, tepat di sebelah kantor Dinas Perhubungan. Pembangunan ditarget rampung dalam dua tahun. Dengan status tanah yang sudah clear dan IMB telah terbit, semua elemen masyarakat sepakat, tak ada waktu untuk menunda lagi.
“Kita harapkan tahun depan sudah bisa digunakan. Ini investasi budaya yang tak ternilai,” ujar Vera Christian, S.H., M.H., Ketua Pembangunan.
Ia menambahkan, proyek senilai Rp 1,5 miliar ini akan dikerjakan secara bertahap dengan semangat gotong royong.
Dari Harapan Menuju Penguatan Sosial dan Budaya
Tak hanya merayakan budaya, acara ini juga menyentuh sisi sosial. Dinas Kesehatan membuka layanan cek kesehatan gratis. Dinas Dukcapil hadir dengan layanan perekaman KTP, dan berbagai produk unggulan lokal dipamerkan di stand UMKM Caniago, sebuah bukti bahwa kekuatan adat juga mampu menumbuhkan ekonomi.
Puncak acara ditutup dengan hiburan rakyat berupa permainan KIM berhadiah ratusan doorprize, dari sepeda listrik hingga peralatan rumah tangga.
Di tengah tawa dan haru, tausyiah dari Ustaz Edison memberi penyejuk batin, mengingatkan makna kebersamaan dalam bingkai agama.
Kita Mulai Hari Ini
“Sepakat, Bapak Ibu? Hari ini kita resmikan pembangunannya, tahun 2026 kita resmikan pemakaiannya!” seru Camat Lubuk Basung Rizki Eka Putra yang disambut sorak dan tepuk tangan.
Dalam suasana penuh semangat dan kebanggaan, masyarakat percaya: dari batu pertama ini, rumah adat Caniago akan berdiri megah, menjadi pusat nilai dan identitas kaum.
Dengan semangat “Basamo Saayun Selangkah”, Halal Bi Halal Keluarga Besar Kaum Suku Caniago tak hanya menjadi ruang temu, tapi juga jendela harapan menuju masa depan yang lebih erat, lebih kuat, dan lebih bermartabat. (Anizur)