DetakDetik.com|Dalam balutan aroma kopi yang khas dan manisnya gula aren “Saka Anau” LA Community kembali menghidupkan tradisi leluhur Minangkabau melalui gelaran bertajuk “Kopi Saka, Seduhan Tradisi, Hangatkan Silaturahmi”, sebuah acara bernuansa seni dan kebersamaan yang digelar di Lapau Apuak Padang Baru Lubuk Basung, Rabu (29/10).
Kopi saka, minuman berbahan dasar kopi yang diseduh bersama Saka Anau (Gula hasil endapan Nira Aren), bukan sekadar sajian, tapi simbol keakraban dan warisan Budaya masyarakat Minang tempo dulu.
Di masa lalu, kopi saka menjadi pengikat perbincangan di surau-surau dan lumbuang, tempat para ninik mamak dan pemuda bertukar pikiran.

Kini, LA Community menghadirkan kembali filosofi itu dalam wujud kekinian. Dengan iringi petikan saluang, rabab, dan dentingan gitar akustik, para anggota komunitas lintas profesi dan usia menikmati kopi saka sembari berbagi cerita dan karya.
Asap kopi dan rokok yang menari di udara berpadu dengan tawa ringan dan lantunan pantun spontan, menjadikan suasana malam semakin hangat dan bernilai seni tinggi.
“Kopi saka bukan hanya minuman, tapi simbol persaudaraan dan akar budaya kita. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengingatkan generasi muda agar tak melupakan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong,” ujar Yusra Wafilma, Ketua Bidang Humas LA Community.
Acara ini juga diisi dengan pertunjukan puisi bertema alam Minang, pameran foto dokumenter tradisi kopi rakyat, serta peragaan penyeduhan saka anau oleh pelaku usaha lokal.
Kehadiran Kopi Saka Night menjadi bukti bahwa seni, budaya, dan tradisi masih bisa hidup berdampingan dalam ruang modern. Bukan sekadar nostalgia, tapi bentuk nyata dari semangat “basamo mangkonyo manjadi” kebersamaan yang menyatukan. (Amri Taher)














