DetakDetik.com | GOR Rang Agam yang terletak di Padang Baru, Lubuk Basung, selama ini dikenal sebagai jantung aktivitas masyarakat. Selain menjadi tempat latihan dan pertandingan olahraga, GOR ini juga kerap digunakan untuk berbagai kegiatan sosial seperti perlombaan, acara pemerintahan, hingga pesta pernikahan.
Di bagian belakangnya, beragam fasilitas turut melengkapi kawasan ini, mulai dari lapangan bola, futsal, voli, panggung acara, hingga deretan pedagang UMKM. Tak heran, area ini nyaris tak pernah sepi dari pagi hingga malam.
Namun, di balik hiruk-pikuk kegiatan yang berlangsung setiap hari, tersimpan satu kebutuhan mendasar yang selama ini luput dari perhatian yaitu tempat ibadah yang layak dan mudah diakses.
Melihat kondisi tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Agam, Joni Putra, S.Kom, MM Dt. Bintaro Hitam dari Fraksi Golkar menunjukkan kepeduliannya melalui program pokok pikiran (Pokir) yang rutin ia perjuangkan setiap tahun.
Ia menyatakan komitmennya untuk mengalokasikan anggaran Pokir guna pembangunan sebuah musala di kawasan GOR Rang Agam.
“Inilah salah satu bentuk tanggung jawab kita bersama. GOR ini dipadati masyarakat dari pagi hingga malam, tapi belum ada musala yang dekat dan representatif. Ini kebutuhan yang mendesak,” ujar Joni Putra saat berbincang dengan wartawan dan tokoh masyarakat Agam, Selasa (6/5/2025).
Ia mengusulkan lokasi strategis pembangunan musala berada di bagian belakang GOR, tepat di samping lapangan futsal dan dekat dengan fasilitas WC umum.
Namun demikian, Joni menyebut pembangunan ini masih menunggu persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Agam karena lahan yang direncanakan merupakan aset pemerintah daerah.
“InsyaAllah melalui anggaran pokok pikiran kita siapkan, tinggal menunggu lampu hijau dari Pemkab Agam untuk izin pemanfaatan lahan,” tambahnya.
Ia juga berharap adanya dukungan dari masyarakat atau pemerintah nagari dalam bentuk pengusulan resmi, agar rencana ini dapat segera terealisasi.
Langkah Joni Putra Dt. Bintaro Hitam mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai tokoh masyarakat serta kalangan wartawan.
Tokoh masyarakat Agam, Noveri Edios, menyebut bahwa pembangunan musala ini sangat penting, mengingat letak tempat ibadah terdekat cukup jauh dari area GOR.
“Bagi pengunjung, terutama yang datang dari luar daerah, hal ini kerap menyulitkan ketika waktu salat tiba,” ujar Noveri Edios, mantan Anggota DPRD Agam.
Sementara itu, wartawan senior, Bagindo Piliang menambahkan, bagi masyarakat, rencana pembangunan musala tersebut bukan sekadar proyek fisik, melainkan wujud nyata kepedulian terhadap kebutuhan spiritual warga.
“Sebagai wakil rakyat, Joni Putra Dt. Bintaro Hitam tidak hanya menjalankan fungsi legislatif, tetapi juga hadir sebagai sosok yang memahami kebutuhan riil masyarakat di lapangan,” ucap Bagindo. (Anz)