Agam  

SILETON Disdukcapil Agam Lolos Seleksi KIPP Nasional 2025

banner 120x600

DetakDetik.com | Di tengah dorongan reformasi birokrasi dan transformasi layanan publik, sebuah terobosan dari Kabupaten Agam berhasil menembus panggung nasional. Namanya SILETON yakni Sistem Informasi Layanan Elektronik Terintegrasi Online, inovasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) yang resmi dinyatakan lolos seleksi administrasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian PANRB.

SILETON hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kependudukan yang cepat, mudah, dan menjangkau hingga ke pelosok nagari. Jika dulu masyarakat harus datang ke kantor, kini cukup melalui ponsel atau komputer, mereka bisa mengurus berbagai dokumen penting seperti KTP, KK, akta kelahiran, atau surat pindah tanpa perlu antre atau terikat jam kerja.

Menurut Kepala Disdukcapil Kabupaten Agam, Helton, S.H., M.Si, inovasi ini lahir dari realitas di lapangan yang menunjukkan banyak warga terkendala waktu, jarak, dan akses.

“Banyak masyarakat kita tinggal jauh dari pusat layanan, atau sibuk bekerja seharian. Melalui SILETON, kami ingin memastikan bahwa hak administratif mereka tetap terpenuhi dengan mudah dan efisien,” ujar Helton di ruang kerjanya, Kamis (3/7/2025).

Tak hanya memfasilitasi pengajuan dokumen secara daring, SILETON juga dilengkapi dengan sistem verifikasi dan pelacakan mandiri. Warga bisa memantau progres permohonan mereka secara real-time tanpa perlu bolak-balik bertanya ke petugas.

Pada seleksi KIPP tahun ini, ribuan proposal dari seluruh Indonesia diajukan. Setelah melewati proses verifikasi administratif, SILETON dinyatakan lolos dan berhak melaju ke tahap penilaian proposal oleh tim evaluasi nasional.

SILETON tidak sendiri. Ia menjadi satu dari 19 inovasi yang mewakili Kabupaten Agam dalam ajang KIPP 2025. Inovasi lain yang turut bersaing di antaranya GEBUK dari Disdukcapil, SMOPI dari Dinas PUTR, SIMAJU dari Dinas Kominfo, serta PEDATI dan Peternak Sicepat Plus dari Dinas Pertanian. Sejumlah gagasan kreatif dari kecamatan, UPTD puskesmas, dan RSUD juga memperkuat barisan inovasi daerah.

Namun bagi Helton, ajang ini bukan semata perlombaan, melainkan wadah untuk memperlihatkan bahwa pelayanan publik bisa hadir lebih manusiawi, lebih responsif, dan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.

“SILETON bukan hanya teknologi, tapi wujud komitmen kami agar pelayanan kependudukan tidak lagi bergantung pada loket. Ia menjemput warga, hadir di ruang digital mereka, dan menjadi bagian dari keseharian,” ucapnya mantap.

Bagi Kabupaten Agam, keikutsertaan di KIPP 2025 adalah panggung pembuktian. Sebuah kesempatan untuk menunjukkan bahwa dari Lubuk Basung, muncul inovasi yang mampu mengubah wajah pelayanan publik Indonesia agar lebih dekat, lebih cepat, dan lebih berdampak bagi seluruh rakyat. (Anz)