DetakDetik.com | A. Maulana, S.Pd., M.Si., yang akrab disapa Ujang Maulana, kembali dipercaya menakhodai Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pasaman Barat untuk masa bakti 2025–2030.
Penetapan ini berlangsung dalam Konferensi Kabupaten PGRI ke-XXIII yang digelar di Aula Kantor Bupati Pasaman Barat, Selasa (27/5/2025)
Konferensi ini merupakan forum tertinggi organisasi PGRI di tingkat kabupaten, yang menjadi ajang evaluasi kepengurusan sebelumnya sekaligus menentukan arah baru perjuangan guru lima tahun ke depan.
Acara ini dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setia Bakti, mewakili Bupati Pasaman Barat H. Yulianto, SH, serta turut dihadiri sejumlah pejabat daerah dan pengurus PGRI Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, Setia Bakti menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi nyata PGRI dalam memajukan pendidikan di Pasaman Barat.
“Kami harap pengurus yang baru mampu merangkul seluruh elemen dan menjadi garda terdepan dalam transformasi pendidikan,” ujar Setia.
Setelah pembukaan, konferensi berlanjut ke rapat pleno yang dipimpin langsung oleh Ketua PGRI Sumatera Barat, Darmalis, M.Pd.
Dalam suasana demokratis dan penuh musyawarah, Ujang Maulana kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PGRI Pasaman Barat.
Berikut Formasi kepengurusan baru masa bakti 2025–2030:
Ketua: A. Maulana, S.Pd., M.Si.
Wakil Ketua I: Efri Syahputra, S.Ag.
Wakil Ketua II: Kasnadi, S.Pd.
Wakil Ketua III: Satria, M.Pd.
Sekretaris: Dedi Satria, S.Ag.
Bendahara: Imelda, S.Pd., M.Pd.T.
Ketua PGRI Sumbar, Darmalis, dalam arahannya menekankan pentingnya sinergi pengurus di daerah dengan pusat. Ia juga menyoroti peran PGRI dalam memperjuangkan hak-hak guru, termasuk dalam penyusunan RUU Sistem Pendidikan Nasional.
“Kami butuh ide-ide brilian dari daerah untuk memperkuat PGRI sebagai organisasi profesi yang modern dan akuntabel,” tegas Darmalis.
Dengan kepemimpinan yang kembali dipercayakan kepada Ujang Maulana, diharapkan PGRI Pasaman Barat dapat terus menjadi motor penggerak kemajuan pendidikan dan pelindung hak-hak profesional para guru di daerah. (Adrian Jambak)